Tramifen : Fungsi Obat | Dosis Penggunaan | Efek Samping - Ketahuilah Info


Ketahuilah Info - Tramifen merupakan obat yang di gunakan sebagai terapi jangka pendek untuk meredakan nyeri sedang sampai berat. Tramifen mengandung kombinasi antara tramadol, obat yang termasuk dalam analgetik opioid, dengan paracetamol, obat yang mempunyai aktivitas sebagai analgetic sekaligus antipiretik. Berikut ini adalah informasi lengkap Tramifen yang di sertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang  fungsinya sama yang banyak beredar :

ketahuilah.info - Tramifen : Fungsi Obat | Dosis Penggunaan | Efek Samping
ketahuilah.info - Tramifen : Fungsi Obat | Dosis Penggunaan | Efek Samping

Produsen

Otto Pharmaceutical Industries

Komposisi   

Pada setiap tablet Tramifen mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
  • Tramadol 37.5 mg
  • Paracetamol 325 mg

Sekilas Tentang Zat Aktif

  • Tramadol adalah obat analgetik opioid yang di gunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai berat. Obat ini sering di kombinasikan dengan paracetamol untuk meningkatkan efek analgetiknya. Tramadol bekerja dengan dua mekanisme. Pertama, dengan mengikat secara stereospesifik reseptor µ-opioid pada sistem saraf pusat untuk mengeblok sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri (inflamasi). Kedua, menghambat pelepasan neurotransmitter, serotonin dan norepinephrine dari sistem saraf aferen yang sensitif terhadap rangsang yang mengakibatkan terhambatnya impuls nyeri.
  •  Paracetamol yang di kenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa di peroleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak di masukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya di anggap tidak signifikan. Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan di hambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol akan menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Indikasi

Kegunaan Tramifen adalah sebagai berikut :
  • Untuk mengobati nyeri sedang sampai nyeri berat, baik itu nyeri akut maupun kronis misalnya nyeri yang terjadi pasca operasi.
  • Menangani rasa sakit pada tindakan diagnostik atau terapeutik.
  • The European League Against Rheumatism memberikan rekomendasi penggunaan tramadol untuk pengobatan fibromyalgia, yaitu suatu kondisi nyeri yang terjadi hampir di seluruh tubuh, terutama jika di tekan pada bagian tubuh.

Dosis

Tramifen diberikan dengan dosis :
  • Untuk menghilangkan nyeri : 1-2 tablet diberikan setiap 4-6 jam. Dosis maksimal 8 tablet/hari.
  • Pasien dengan kliren creatinin < 30 ml/menit : maksimal 2 tablet setiap 12 jam.
  • Pemberian Obat, dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Kontra Indikasi

  • Jangan di berikan kepada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada tramadol atau opioid analgetic lainnya.
  • Jangan di berikan kepada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada paracetamol.
  • Tidak boleh diberikan pada penderita yang sedang diterapi dengan obat-obat monoamine oxidase (MAO) inhibitors, obat-obat yang berefek sedatif dan hipnotik, analgetik yang mempengaruhi sistem saraf pusat, dan obat lain golongan opioid.
  • Pecandu alkohol berat.
  • Penderita depresi pernapasan yang signifikan.
  • Penderita dengan gangguan fungsi hati
  • Obat ini juga kontraindikasi pada penderita asma akut atau asma bronkial berat.
  • Harap di perhatikan untuk penggunaan pada anak <16 tahun.

Perhatian

Berikut adalah hal-hal yang harus di perhatikan pasien jika menggunakan Tramifen :
  • Meskipun insiden terjadinya ketergantungan relatif jarang, penggunaan obat-obat yang mengandung tramadol dalam jangka panjang sebaiknya di hindari. Dokter sebisa mungkin akan mengatur durasi yang tepat disesuaikan kebutuhan.
  • Selalu taati dosis dan durasi yang direkomendasikan dokter. Penghentian pemakaian obat akan menimbukan withdrawal sindrom.
  • Bila di gunakan bersamaan dengan obat-obat depresan sistem saraf pusat lain, misalnya NSAID, atau bila digunakan dengan dosis berlebihan bisa mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru.
  • Dalam beberapa penelitian belum ditemukan efek buruk yang terjadi pada bayi, meskipun sejumlah kecil obat ini terdapat dalam air susu ibu. Meskipun demikian, mengingat efek buruk yang bisa di sebabkan oleh tramadol, penggunaan selama menyusui sebaiknya dihindari.
  • Tramifen menyebabkan pusing dan mengantuk, termasuk mengurangi refleks penderita, oleh karena itu selama menggunakan obat ini jangan menyalakan mesin atau mengemudi.
  • Keamanan dan efektivitas tramadol pada anak usia di bawah 17 tahun belum bisa dipastikan.
  • Pemakaian Tramifen harus di hentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
  • Obat ini harus di gunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
  • Meskipun efek paracetamol terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat ini dikonsumsi setelah makan.

Efek Samping yang Mungkin Timbul

Berikut adalah beberapa efek samping Tramifen :
  • Efek samping Tramifen yang umum misalnya, muntah, mual, pusing, rasa kantuk, sedasi, rasa lelah, sakit kepala, berkeringat, pruritis, kulit kemerahan, mulut kering, dispepsia dan sembelit.
  • Meskipun tramadol bekerja dengan cara mengikat secara stereospesifik reseptor µ-opioid pada sistem saraf pusat, efek samping berupa ketergantungan obat sampai sekarang relatif jarang terjadi.
  • Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu respon psikomotor yang lambat, kesadaran menurun, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
  • Obat yang mengandung paracetamol menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan, dan pasien adalah pengguna alkohol aktif.
  • Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun di penggunaan jangka panjang, paracetamol dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
  • Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration) memberikan peringatan kemungkinan terjadinya efek samping di kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian obat-obat yang mengandung paracetamol, meski hal tersebut sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
  • Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini bisa terjadi namun jarang. Jika terjadi, bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal.

Interaksi Obat

MAOI, SSRI, karbamazepin, kuinidin.
Berikut adalah interaksi Tramifen jika digunakan dengan obat lain :
  • Obat-obat yang bekerja di sistem saraf pusat seperti hipnotik, tranquiliser, dan sedatif meningkatkan efek analgetic dan sedatif tramadol.
  • Carbamazepine mengurangi efek analgesik tramadol. penggunaan bersamaan kedua obat ini tidak dianjurkan.
  • Tramadol bisa menyebabkan kejang, oleh sebab itu hindari penggunaan bersamaan dengan obat-obat selective serotonine reuptake inhibitors, anorectic, anti depresan trisiklik, senyawa opioid lain, MAO inhibitors, atau obat lainnya yang menurunkan ambang kejang lainnya.
  • Penghambat enzim CYP2D6 (amitriptyline, quinidine, fluoxetine, paroxetine) dan penghambat enzim CYP3A4 (ketokonazole, erythromycin), mengurangi klirens tramadol dari ginjal sehingga dapat meningkatkan resiko efek samping yang serius.
  • Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic paracetamol.
  • Jika obat yang mengandung paracetamol di berikan bersamaan dengan carbamazepine, fenobarbital atau fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
  • Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
  • Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi terhadap obat ini sehingga dapat meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.

Kategori Keamanan Kehamilan

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan paracetamol dan tramadol dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Catatan: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya). Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat di jamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Fakta bahwa obat ini memberikan efek yang buruk terhadap janin hewan harus menjadi perhatian serius bahwa obat ini juga mempunyai kemungkinan berefek buruk terhadap janin manusia, meskipun studi klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia belum di lakukan. Penggunaan obat ini pada ibu hamil bisa dilakukan bila benar-benar dibutuhkan, atau manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko buruk yang mungkin terjadi.

Bentuk Sediaan

Tramifen tab

Kemasan / Harga

3 × 10 film coated tablet (Rp- / boks)

JIKA INFORMASI TRAMIFEN INI BERGUNA, BAGIKAN KE TEMAN – TEMAN ANDA

BERBAGI ITU INDAH

get special recipe how to cook a delicious meal

ads

ARTIKEL TERKAIT


Previous
Next Post »